Chapter 1
Katamu adalah canduku
Yang terselimuti keacuhan diri
Tak perlu kau raba lagi hingga dalam titik perih
Tak lagi perlu ku bincang bahwa kau aliran darah penyairku
Chapter 2
Selimut hangatmu adalah prosa kisah cintaku
Setiap huruf berlarian mengejar apa yang nyata
Chapter 3
Kutahu
Sepi bersamaku
Semenjak rasa gegap gempita pergi bersamanya
Dengan membawa segala kata yang telah dibuat
Kutahu
Aku berpura-pura
Dan kutahu
Aku haus akan gejolak semu itu
Chapter 4
Masih kuingat nafas kata yang kau jejali ke dalam otakku
Berbaris rapi menunggu perintah sang komandan
Menuju tempat dimana perasaan bergumul
Ada saat dimana ku rindu belaian huruf itu
Akankah kau, si penyair dermawan punya kehendak untuk sekedar mampir
Menawarkan segelas susu yang berisi butiran keindahan kepadaku
Walau kini aku yang putuskan untuk tidak lagi memanggil sang komandan barisan
Tapi tidak pernah sekalipun tertutup untuk katamu di otakku
F I N
words by: Shabumzki
well, pretty nice :)
BalasHapushohohoho.. tengkyu.. :)
BalasHapuswoooww..this is complicatedly beutiful! u should be proud of you, honey..it's not just a random written words, *THIS* really shows the real you and what u got! d^_^b
BalasHapusNikmati terus nulisnya ya dek..Hope someday we can sit and talk so you can tell me about things that inspired you..Because I am really proud of it..^^
huwaakakakakakakakak.. seriously?!! wow.. itu dalem bgt kak komennya.. i'm just writing tho.. ngeluarin kata2 yg ada diotak aja.. aduhh jd ga enek.. hahhaha.. *malu2 sndiri*
BalasHapus