Mungkin tulisan ini cukup basi jika di
publish sekarang, tapi trip ini dapat dikatakan mengawali petualangan
saya di tahun 2013. Sangat spontan juga pada saat membeli tiket ke Jogja
pada akhir april lalu, sampai tidak berpikir bahwa sebenarnya saya
sudah memegang tiket ke thailand untuk 2 minggu setelahnya dan mau tidak
mau harus menabung untuk kebutuhan di thailand. Tapi apa mau dikata,
ajakan trip ini begitu menggiurkan! Tujuan utama kami adalah melihat
lampion yang diterbangkan di borobudur, sungguh indah bukan! Untuk saya
ini adalah makanan untuk si canon cantik. haha.. Gatal saya ingin
membidik fenomena yang hanya diadakan setahun sekali ini pada hari raya
Waisak.
Susah payah kami sampai di daerah borobudur, magelang dengan
menaiki bis antar kota yang bentuknya seperti metro mini serta gaya
menyetir si supir yang lebih gila dari supir bis mayasari bakti dengan
harga Rp.20.000 saja sodara-sodara! Perjalanan panjang di awal memang
tidak selalu membuahkan hasil yang indah diakhir. Setelah ditolak
bermacam-macam penginapan dengan alasan penuh (karena pada saat itu
memang sedang peak season di area borobudur) padahal kami sudah
memesan dari jauh-jauh hari, akhirnya si pemilik penginapan mengalihkan
kami ke rumah warga setempat. Bapak Ibu yang baik hati ini
memperbolehkan kami menginap semalam dirumahnya beserta rombongan 2
ibu-ibu bule dari amerika.
|
Keadaan hujan pada saat acara berlangsung |
Yah memang
sudah nasib di buang penginapan sana-sini seharian penuh sambil
menggemblok tas yang berat sangat itu seharian, kami beristirahat
sebentar di rumah si salah satu pemilik penginapan dan menitipkan tas
kami untuk bersiap menuju acara pelepasan lampion. Tentu saja kami
excited walaupun pada saat itu cuaca sudah mendung dan akhirnya pada
saat acara berlangsung HUJAN! Oke.. pertanda buruk. Panitia acara
mengumumkan bahwa acara berlangsung sesuai dengan rencana. Tibalah
acara puncaknya, pelepasan 1000 lampion. Saya ingat acara tersebut
selesai jam 10.00 malam, dan saat itu hujan makin malam malah makin
deras bukannya makin mereda, panitia kembali mengumumkan bahwa pelepasan
lampion akan ditunda sampai hujan reda kira-kira 1 jam. Dan memang
bukan nasib kami melihat langsung lampion-lampion terbang itu, setelah
satu jam dan hujan semakin awet saja turun, para lampion itu pun
akhirnya gagal diterbangkan. OH NOHHHHH!!!!! Penonton kecewaaahhh...
Baiklah, bukan kesempatan kami pada saat itu untuk melihat
lampion-lampion menari diatas langit malam magelang. Hasil akhir yang
cukup mengecewakan, tapi setidaknya trip ini salah satu trip terabsurd dan penuh petualangan setelah johor. Saya memang sudah biasa backpacker-an dengan membuang
segala itinerary yang sudah dibuat on the spot dan berjalan penuh dengan
ketidakjelasan. Tapi trip ini benar-benar tidak ada itinerary, tidak
ada rencana yang jelas karena memang tujuan kami hanya melihat lampion
itu. hahaha..
Setiap perjalanan
memang punya cerita tersendiri, dan mungkin trip pendek ini adalah trip
yang punya banyak cerita untuk saya. Pastinya saya akan selalu
mendapatkan cerita-cerita absurd dari sebuah trip yang saya jalani,
entah memang saya yang cukup absurd orangnya atau memang keadaan yang
menjadikan cerita itu menjadi absurd. well, who knows? But i love my journey. That's my life, my passion. :)
|
Setidaknya saya berhasil membidik foto cantik ini, sebuah negeri diatas awan |
|
|
Pagi hari di desa melihat pemandangan indah ini |
|
Benar-benar berasa jadi ninja hatori! Naik gunung turun lembah akhirnya kepantai |
|
WOW! I love Indonesia |
|
Diakhiri dengan menonton Ramayana Ballet di Candi Prambanan |
|
At least i could see Prambanan Temple at night when there's no one inside :) |
Words and Photos by Shabumzki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar